Mendengar kata ngaben mungkin sudah bukan hal asing lagi. Bagi sebagian besar masyarakat yang tinggal di kawasan pulau Bali pasti akrab dengan hal ini. Ngaben sering kali dilakukan di banyak tempat. Prosesi yang dilakukan juga sangat menarik. Tak hanya untuk kalangan masyarakat local saja akan tetapi juga untuk para wisatawan mancanegara. Ngaben sendiri adalah tradisi masyarakat hindu yang mana mereka melakukan pembakaran pada mayat. Sekilas memang sangat menakutkan dimana mayat saudara mereka dibakar. Ini adalah salah satu bentuk upacara pada leluhur supaya mereka bisa masuk ke nirwana. Upacara ngaben sendiri tak bisa dilakukan begitu saja. Terdapat aturan yang harus dipenuhi lebih dulu oleh orang-orang yang ingin upacara ini berlangsung.

Bentuk-Bentuk Upacara Ngaben

Upacara ini tidak hanya berbetuk satu jenis saja. Terdapat beberapa jenis ngaben yang dapat disesuaikan dengan keadaan dan juga kemampuan dari keluarga yang telah meninggal. Sebagai satu upacara yang wajib dan memang harus dilakukan jika ingin bisa terbang ke nirwana ini, ngaben membutuhkan biaya yang sangat besar. Selain biaya, berbagai aksesoris serta hal yang diperlukan untuk upacara ini sangat lah banyak. Yang terpenting dari semua aksesoris tersebut adalah bunga. Bunga dalam tradisi hindustan adalah sarana untuk sembayang dan juga memuja dewa. Mencari bunga yang tepat untuk acara tertentu tidak lah sulit. Cukup cari di sewa papan bunga batam maka akan muncul berbagai bunga yang dibutuhkan. Apabila telah memenuhi syarat serta apa yang ditentukan oleh agama maka Umay hindu hanya tinggal memilih bentuk upacara-upacaranya.

Yang pertama adalah bentuk upacara ngaben sawa wedana. Bentuk ini merupakan bentuk ngaben yang melibatkan jenasah yang masih utuh. Upacara ini dilakukan saat jenasah masih 3 atau 7 hari setelah kematian. Yang kedua adalah ngaben Asti wedana, ngaben ini menggunakan kerangka dari orang yang sudah pernah dikubur. Ngaben yang ketiga adalah ngaben swasta, ngaben yang satu ini dilakukan tanpa melibatkan jenasah yang akan diaben. Sehingga prosesi ngaben tanpa adanya mayat. Selanjutnya adalah ngaben ngelungah, ngaben ini dilakukan untuk anak yang meninggal sebelum tanggal giginya. Yang terkahir adalah warak kruron, ngaben ini dilakukan untuk upacara pada bayi yang meninggal.

Tujuan Upacara Ngaben

Ngaben memiliki tujuan yang sangat mulia dalam prosesi umat hindu. Acara ngaben sendiri dilakukan dengan tujuan yang sangat jelas yaitu untuk mengikuti adat dan juga tradisi agar arwah orang yang diaben bisa masuk ke surga. Secara umum tujuan dari ngaben ini sendiri adalah untuk membakar jenasah supaya abu yang dihasilkan bisa dilarung ke laut atau ke sungai. Abu tersebut akan dihanyutkan supaya bisa kembali ke jalan yang dikendaki. Selain itu melakukan ngaben juga untuk mengikuti rangkaian upacara pengembalian unsur yaitu pancha maha buta pada manusia. Dimana semua yang berasal dari abu akan kembali ke asal.  Yang tak kalah penting dari tujuan upacara ini adalah bentuk simbolisasi kerelaan juga keiklasan para anggota keluarga yang telah ditinggal. Simbol ini menjadi bentuk yang paling umum untuk melihat apakah keluarga yang ditinggalkan telah iklas dan bisa menerima keadaan atau mereka masih belum rela jika anggota yang telah meninggal ini kembali ke asal. Karena biaya yang dibutuhkan sangat lah besar maka tak jarang jika di banyak orang yang menunggu lama untuk bisa melakukan upacara ini.